TEH GOBO: MENGEMAS CINDERAMATA KHAS DESA WISATA BONGAN

Authors

  • Rimalinda Lukitasari Politeknik Internasional Bali

DOI:

https://doi.org/10.46837/binacipta.v1i1.3

Keywords:

desa wisata, bongan, cinderamata, teh gobo, branding

Abstract

Pengembangan desa wisata tidak hanya merupakan usaha untuk menjawab tren pasar, namun juga sebagai cara untuk mendorong pelaksanaan pariwisata yang berkelanjutan. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun industri pariwisata di kawasannya untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Desa Bongan merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Tabanan yang masih tergolong muda. Desa ini memiliki berbagai potensi, salah satunya adalah sayur Gonda yang merupakan hasil pertanian khas di desa Bongan. Dengan prakarsa ketua Pokdarwis, daun Gonda dikeringkan dan dimanfaatkan menjadi teh yang mereka beri nama Teh Gobo, singkatan dari Gonda Bongan. Teh ini dapat menjadi produk cinderamata ikonik bagi desa Bongan, namun masih perlu diberi pendampingan dalam merancang kemasan dan branding nya. Oleh karena itu, program pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan untuk membantu masyarakat dalam merancang Teh Gobo agar dapat menjadi produk yang memiliki daya tarik dan daya jual. Setelah pendampingan, masyarakat dapat memamerkan produk Teh Gobo tersebut dan menjualnya sebagai produk maupun cinderamata khas Bongan.

Downloads

Published

2022-06-22

How to Cite

Rimalinda Lukitasari. (2022). TEH GOBO: MENGEMAS CINDERAMATA KHAS DESA WISATA BONGAN. BINA CIPTA, 1(1), 28–33. https://doi.org/10.46837/binacipta.v1i1.3

Issue

Section

Articles